Pakailah Dengan Bijaksana

JANJI HIDUP
Sabtu 6-4-2024

Lidahku akan menyebut-nyebut keadilan-Mu, memuji-muji Engkau sepanjang hari.
Mazmur 35:28

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Kolose 3:16

Bacaan Alkitab
Lukas 24:1-12
1 Petrus 2:4-10

Pakailah Dengan Bijaksana

Mengutip perkataan dari Thomas Watson dalam bukunya A Body of Divinity, ia menyampaikan “Tuhan memberi kita dua telinga, tetapi satu lidah, untuk menunjukkan bahwa kita harus cepat mendengar, tetapi lambat berbicara. Tuhan telah memasang pagar ganda di depan lidah, gigi, dan bibir untuk mengajar kita agar berhati-hati jangan sampai melakukan pelanggaran dengan lidah kita”. Thomas Watson ingin mengingatkan kita sesungguhnya lidah yang baik dapat menangkal perbuataan buruk. Akan tetapi, tidak sebatas pada lidah saja melainkan seluruh tubuh (body). Kita diajak untuk menggunakan seluruh tubuh kita dengan baik dan bijaksana.

Lidah yang kita miliki seharusnya menjadi alat untuk mewartakan kebenaran Allah dan memuji-Nya. Daud juga mengungkapkan, bahwa dengan lidahnya ia akan mewartakan keadilan Allah. Melalui lidahnya, ia akan memuji Allah sepanjang hari (Maz. 35 : 28). Daud ingin setiap orang dapat bersorak-sorai dan bersukacita. Sama halnya dengan Daud, maka Paulus dalam suratnya untuk jemaat di Kolose mengingatkan mereka tetap hidup berfokus pada Tuhan. Sebagai orang percaya seharusnya kita mengalami pertumbuhan rohani. Mengenakan manusia baru bukan saja melalui pakaian yang kita gunakan, tetapi juga melalui perubahan sikap hidup. Hal ini berarti apa yang kita perkatakan harus dilakukan sebagai bentuk perubahan sikap hidup (manusia baru). Jemaat harus menjadi manusia baru dengan tuntunan hikmat dari Tuhan agar dapat belajar, mengajar, dan menegur. Melalui tubuh, kita juga diminta untuk tetap memuji Tuhan, menyanyikan mazmur, puji-pujian, dan nyanyian rohani. Semuanya itu adalah bentuk ungkapan syukur kita kepada Tuhan (Kol. 3 : 16).

Melalui lidah, kita diajak untuk memuji Tuhan dan tetap bersyukur kepada-Nya. Kecenderungan kita sebagai manusia lebih asik menggunakan lidah untuk membicarakan sesama (bergosip) atau untuk menghujat Tuhan. Lidah adalah bagian tubuh yang tidak memiliki tulang, sehingga sangat elastis untuk bergerak. Dengan keelastisan lidah, seharusnya kita menjadi jauh lebih berhati-hati. Bukan hanya lidah yang tak bertulang yang dapat mengeluarkan kata-kata negatif, tetapi pikiran yang tak berkekang juga sebenarnya menjadi pusat dari semua tindakan. Sehingga, sebelum lidah bereaksi, ada baiknya pikiran juga direhabilitasi. Jangan sampai kita menjadi salah menggunakan tubuh ini. Firman Tuhan saat ini datang untuk menegur dan mengajar kita semua. Pakailah tubuh dengan bijaksana dan jangan menggunakannya untuk kepentingan pribadi yang menyesatkan. Mari, mewartakan kasih dan kebaikan Tuhan melalui tubuh kita.
Penulis: (MFGA)

Doa: Terimakasih Tuhan untuk lidah yang boleh kami miliki, ajarlah kami menggunakannya dengan baik untuk kemuliaan-Mu. Amin.

About raiutama

igustibagusraiutama@gmail.com
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment