Sadar Dan Bertobatlah!

JANJI HIDUP
Minggu, 7-4-2024

MINGGU I SESUDAH PASKAH/ QUASIMODOGENITI

Kata orang Israel kepada TUHAN: “Kami telah berbuat dosa. Lakukanlah kepada kami segala yang baik di mata-Mu. Hanya tolonglah kiranya kami sekarang ini!”
Hakim-hakim 10: 15

Pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Lukas 18: 13

Bacaan Alkitab
Yohanes 20: 19-20 (21-23) 24-29
1 Petrus 1: 3-9
Yesaya 40: 26-31
Mazmur 134

Sadar Dan Bertobatlah!

John Newton adalah seorang yang ikut terlibat dalam perdagangan budak Atlantik. Pada tahun 1748 badai dahsyat menghantam kapalnya di lepas pantai Irlandia. Begitu hebatnya badai itu hingga membuat ia berseru kepada Allah memohon belas kasihan. Pengalaman hidupnya itu kemudian merubah hidupnya dari seorang pelaut yang tidak mengenal Tuhan, menjadi seorang hamba Tuhan yang setia. Transformasi itu tercermin dalam himnenya yang terkenal : Amazing Grace.

Demikianlah gambaran situasi bangsa Israel yang sedang terdesak dan menderita oleh karena hukuman dari Allah. Ya, hukuman dari Allah karena kebebalan dan kedegilan hati mereka. Bangsa Israel sadar bahwa semua penderitaan itu berawal dari dosa mereka sendiri. Maka dengan sungguh-sungguh mereka berseru dan memohon pengampunan Allah. Itulah awal sebuah pertobatan yang sejati. Pertobatan sejati sesungguhnya dimulai dengan sebuah pengakuan bahwa kita adalah manusia yang berdosa. Seperti halnya seorang pemungut cukai yang menyadari diri berdosa dan memohon pengampunan dari Tuhan. Ia berdiri jauh-jauh, bahkan tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata “Ya Allah, kasihanilah aku.”

Adakah kita sama seperti bangsa Israel dan pemungut cukai itu ? Adakah kita sungguh-sungguh menyadari keberadaan diri berdosa dihadapan Allah ? Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Menyadari kesalahan diri adalah hal yang baik, namun sadar saja tidaklah cukup. Kesadaran akan dosa harus diikuti dengan pertobatan dan perubahan sikap hidup yang nyata : berbalik dari jalan hidup yang jahat, menuju pada jalan yang benar. Allah tidak mungkin akan berdiam diri mendengar seruan pertobatan yang sejati dari umatNya. Senakal-nakalnya seorang anak, jika ia sudah bersimpuh dikaki orang tuanya dan meminta maaf, orang tua mana yang tidak akan luluh hatinya untuk memaafkan? Demikianlah pintu pengampunan Allah terbuka bagi kita yang sungguh-sungguh mau bertobat. Ia mendengar bisikan dan rintihan hati kita. Maka sadarilah segala dosamu dan bertobatlah!
Penulis: (AS)

Doa: Ya Tuhan, kami sungguh menyadari keberdosaan kami dihadapanMu. Ampuni dan baharui kiranya hidup kami seturut kehendakMu. Amin

About raiutama

igustibagusraiutama@gmail.com
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment